Grup anti teror pertama Indonesia ialah Satuan 81 Kopassus 'Gultor'
Dibentuk dari hasil operasi pembebasan sandera di Don Muang, Bangkok, Thailand pada 28 Maret 1981, Satuan 81 jelas sangat tepat bila disuruh melakukan operasi bersifat insurgent seperti ini.
2. Bravo 90
Di lingkungan angkatan udara Indonesia, terseliplah nama satuan anti teror Bravo 90.
Satuan ini terbilang cukup unik dimana personelnya sangat lihai berkamuflase layaknya warga sipil biasa.
Sebab mereka dibekali kemampuan intelijen hingga dalpur trimedia (darat, laut, udara).
3. Detasemen Jala Mangkara
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) merupakan satuan elite yang dibentuk gabungan dari Yontaifib Marinir dan Kopaska TNI AL.
Sebagai satuan anti teror, Denjaka punya pengalaman tempur modern warfare saat melakukan pembebasan MV Sinar Kudus dari tawanan perompak Somalia.
Jujur saja perompak Somalia lebih terlatih, punya dukungan artileri, pengalaman tempur lawan pasukan AS hingga jumlahnya sangat banyak dibanding kumpulan kroco pengacau keamanan layaknya KKB Papua atau OPM.
Ketiga satuan anti teror di atas kini disatukan dalam wadah Koopsus TNI.(*)
Baca Juga: Peran Syahrian Abimanyu di Persija, Dari Playmaker Sampai Agen Pemain