Duka di Balik Kebesaran Megawati Sebagai Ketua PDIP dan Presiden ke-5!

Sosok.ID - Megawati Soekarnoputri baru saja merayakan ulang tahun ke-76.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, semangat Megawati memang tak pernah padam bila terkait pekembangan bangsa Indonesia.

Hal itu disebut-sebut tak lain karena darah Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno mengalir pada diri Megawati.

Ya, siapa yang tak kenal sosok Megawati Soekarnoputri?

Selain dikenal sebagai Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati memiliki sederet sejarah hebat.

Megawati juga pernah menduduki kursi sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Megawati merupakan Presiden ke-5 RI dan Wakil Presiden ke-8 RI di bawah pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Jejak sang ayah yang merupakan Presiden pertama RI berhasil diikuti oleh Megawati.

Di balik kebesaran Nama Megawati Soekarnoputri dalam dunia politik, ternyata ada sejumlah hal unik dari sosok anak sulung Soekarno tersebut.

Main bola dan menari

Siapa sangka, sosok Megawati meski merupakan putri dari seorang presiden, ia masih bisa menikmati masa kecil layaknya anak-anak.

Lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947, Megawati merupakan anak dari hasil pernikahan Soekarno dan Fatmawati.

Meski kehidupan masa kecilnya dilewati Megawati di dalam area Istana Negara, namun ia masih bisa bermain seperti anak-anak pada umumnya.

Mengutip dari laman Perpustakaan Nasional RI, Megawati kecil merupakan sosok anak gadis yang lincah.

Bahkan saking lincahnya, Megawati suka beraktivitas seperti anak laki-laki yakni bermain bola.

Megawati kecil sering bermain bola bersama saudaranya, Guntur Soekarnoputra.

Namun sebagai anak Soekarno yang dikenal cinta Tanah Air, membuat Megawati juga mahir sejumlah kebudayaan asal sang ayah, salah satunya menari tradisional.

Ya, Megawati muda dikenal sangat gemar menari, bahkan kegemarannya itu mengatarkannya selalu berada di samping sang ayah ketika ada tamu kenegaraan yang datang ke Indonesia.

Megawati muda hampir tak pernah lepas tampil menari di depan tamu negara yang datang berkunjung ke Istana.

Suami Megawati hilang dan tak kunjung pulang

Ada kisah sedih yang ternyata dilalui oleh Megawati saat beranjak dewasa.

Sosok wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri itu bahkan sempat diterpa kesedihan bertubi-tubi semasa mudanya.

Salah satunya saat sang ayah memutuskan untuk menikah lagi dengan perempuan asal Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno.

Tak sampai di situ saja, pegolakan politik di Indonesia tahun 1965 tepatnya saat Megawati berusia 18 tahun membuatnya harus terpisah dari sang ayah.

Ya, kala itu Soekarno dipenjara oleh rezim pemerintah di bawah Soeharto di Wisma Yaso dan harus tinggal sendiri tanpa keluarga.

Megawati dan saudara-saudaranya hanya mendapat jatah sesekali untuk menjenguk sang ayah.

Kesedihan Megawati muda terhadap kondisi sang ayah makin menjadi saat Soekarno mengidap penyakit serius.

Perempuan yang pernah mengecap pembelajaran di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972) itu juga harus kembali merasakan kesedihan saat sang suami hilang dan tak kembali.

Ya, Megawati memang pernah menikah dengan seorang prajurit TNI, tepatnya adalah seorang pilot berpangkat Letnan Satu Penerbang TNI AU bernama Surendro.

Awal pernikahan Megawati dan Sunendro berjalan bahagia dan dikaruniai dua putrai, Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Namun kesedihan melanda Megawati kala sang suami mendapat panggilan tugas dan tak pernah kembali pulang.

Tepatnya pada tahun 1970 kala sang suami mendapat tugas militer, pesawat yang ditumpangi Surendro hilang di kawasan Indonesia Timur.

Kesedihan Megawati bertambah kala ia harus membesarkan dua buah hatinya yang masih kecil sendirian.

(*)

Baca Juga: Sosok Calon Presiden 2024 di Tangan Megawati Soekarnoputri