Acara relawan Jokowi bertajuk Nusantara Bersatu yang digelar relawan Jokowi di GBK, sejatinya menuai beragram kritik tajam dari masyarakat dan pengamat.
Acara yang diselenggarakan di tengah duka gempa Cianjur dinilai tak berempati kepada korban jiwa.
Namun rupanya, relawan Jokowi Nusantara Bersatu telah menggalang dana dan mengirimkan bantuan untuk korban terdampak gempa.
Kontroversi lain yakni muncul isu bahwa banyak peserta yang dibohongi untuk menghadiri acara tersebut.
Narasi yang beredar di sosial media mengklaim beberapa peserta diiming-iming melakukan pengajian, halaqah ulama, dan istigasah bersama.
Tagar #prankGBK bahkan sempat bergaung kncang di sosial media Twitter.
Menanggapi hal itu, panitia acara, Silvester Matutina telah memberikan bantahan.
"Sejak awal rilis pemberitaan, undangan, termasuk flyer, meme maupun dalam konferensi pers kita dua hari sebelum acara itu tidak pernah menyebutkan ada halaqah ulama atau istigasah," ujar Silvester pada Senin (28/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Adanya yakni silaturahmi relawan. Memang ada kegiatan doa karena mendoakan saudara kita yang di Cianjur, lalu kita pun melakukan donasi," tambah Silvester.
Dikuinya, ulama Habib Lutfi bin Yahya mulanya berencana menghadiri acara tersebut, tetapi batal.
"Namun entah mengapa kemudian tidak jadi. Rencananya, di undangan memang ada beliau. Tetapi tidak jadi," ujarnya.
Terkait adanya narasi prank GBK, Silvester pun menduga ada pihak yang sengaja ingin menggembosi acara.