Kontribusinya untuk ilmu pengetahuan kala itu begitu besar.
Saat berada di Madinah, Aisyah mendirikan sebuah pondok pesantren untuk belajar tentang Islam.
Pondok itu sendiri berada di pojok Masjid Nabawi.
Dikutip dari bukuAisyah: Kekasih yang Indah (2017) karya Sa'id Al-A'zawi An-Nabawi, pondok yang terletak di dekat makam Rasulullah itu pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat Islam.
Di tempat itu, para penuntut ilmu mempelajari tentang Islam.
Dalam sepanjang sejarah, pondok itu memiliki pengaruh kuat dalam mencetak perkembangan pemikiran Islam.
“Orang-orang meminta fatwa hukum dan menanyakan beragam persoalan kepada Aisyah dan ia pun menjawab pertanyaan tersebut. Orang-orang beruntung memperoleh barakah dan menerima pelajaran sunah Rasululal langsung dari mulut Aisyah—sosok yang paling dekat dengan Nabi,” tulisnya hal.33.
Karena kontribusinya itu, tak heran umat Islam begitu kehilangan saat Aisyah meninggal dunia.
Sebelum wafat, Aisyah sempat sakit beberapa bulan sebelum Ramadhan.
Namun, putri Abu Bakar itu tak pernah menunjukkannya kepada orang lain, bahkan ke para sahabatnya sekalipun.
Sampai akhirnya penyakitnya mulai parah.
Aisyah meninggal dunia pada 17 Ramadhan tahun 58 Hijriah atau 13 Juli 678 Masehi saat melakukan salat witir.