Sejak saat itu Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah Haji sesuai tata cara yang diajarkan hingga akhir hayatnya.
Tata cara ibadah haji ini kemudian dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail.
Dikutip dari Kompas.com edisi 1 Juli 2022, sepeninggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tata cara dan tujuan ibadah haji banyak diubah bangsa Arab.
Tata cara ibadah Haji yang diterapkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tercampur dengan tradisi yang menyimpang.
Di sekitar Ka'bah dan Tanah Haram bahkan terdapat patung dan berhala.
Tradisi menyimpang masyarat Arab jahiliyah ini baru berubah setelah datangnya Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah SWT.
Pada masa kenabiannya, Nabi Muhammad diutus untuk memperbarui syariat Nabi Ibrahim dan meluruskan kekeliruan yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Pada masa Nabi Muhammad, Ka'bah dikembalikan sebagai tempat suci umat muslim hingga saat ini.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim, Diberi Gelar Khalilullah Karena Ketaatan pada Perintah Allah SWT
(*)