Follow Us

Tolak Ajakan Ayahnya Naik Bahtera, Kisah Nabi Nuh Saksikan Putranya Tenggelam

Rina Wahyuhidayati - Kamis, 13 Oktober 2022 | 18:58
Ilustrasi tenggelam
Faces3Sixty

Ilustrasi tenggelam

Kemudian, Allah berfirman, “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah. Kami jadikan burni memancarkan beberapa mata air,

lalu bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.”

Seketika hujan pun turun selama empat puluh hari empat puluh malam hingga bencana banjir besar melanda seluruh kota dan desa.

Jeritan dan tangisan manusia terdengar di mana-mana menyertai mereka yang berlari, namun air mengejar dan menenggelamkan mereka.

Tiada tempat berlindung dari banjir yang dahsyat itu, kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh.

Kaum Nuh benar-benar telah hancur tersapu banjir yang dahsyat tersebut.

Termasuk seorang putra Nabi Nuh yang tetap zalim hingga akhir, Kan'an.

Sebelum terjadinya banjir, Nabi Nuh mengajak anaknya yang bernama Kan’an untuk segera menaiki kapal, bersama kerabat dan pengikutnya.

“Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”

Namun, anaknya menolak dan menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!”

Nabi Nuh begitu sedih dengan sikap keras kepala anaknya. Ia pun berkata,

“Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah yang Maha Penyayang.”

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest