Follow Us

Yatim Sejak di Kandungan, Ini Kisah Nabi Muhammad yang Penuh Rintangan Saat Lahir

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 08 Oktober 2022 | 15:47
Kisah Nabi Muhammad saat lahir, yatim sejak dalam kandungan
Pixabay

Kisah Nabi Muhammad saat lahir, yatim sejak dalam kandungan

Sosok.ID - Kisah nabi kali ini menceritakan saat Nabi Muhammad lahir.

Kisah Nabi Muhammad saat lahir ternyata penuh dengan rintangan.

Kelahiran Nabi Muhammad diperingati sebagai Maulid Nabi oleh umat Islam.

Maulid Nabi Muhammad sendiri diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah.

Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada hari ini, Sabtu (8/10/2022).

Mengutip dari laman NU, Maulid Nabi sendiri telah diperingati sejak tahun kedua Hijriah.

Maulid Nabi diperingati sebagai bentuk penghormatan dan keteladanan kepada Nabi Muhammad.

Bentuk peringatannya pun macam-macam, misalnya dengan kegiatan budaya, ritual, atau keagamaan.

Lantas bagaimana kisah kelahiran Nabi Muhammad?

Sejak lahir, nabi terakhir yang diutus ke dunia ini sudah mendapat banyak rintangan.

Melansir dari Kompas.com, Nabi Muhammad diyakini lahir pada 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah atau 22 April 571 Masehi.

Kala itu, Raja Abrahah mengerahkan pasukan yang menunggangi gajah untuk menyerang Kabah di Kota Mekkah.

Namun, serangan itu gagal sebab kawanan burung Ababil menyerang pasukan Abrahah dengan menghujani mereka dengan batu yang berasal dari tanah terbakar.

Karena serangan tersebut, tahun itu kemudian dinamai Tahun Gajah.

Selain peristiwa itu, Nabi Muhammad juga lahir dalam keadaan yatim.

Hal itu dikarenakan sang ayah, Abdullah meninggal dunia saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan sang ibu.

Kehamilan Aminah baru memasuki usia dua bulan saat Abdullah meninggal dunia.

Nabi Muhammad pun lahir tanpa pernah melihat sang ayah.

Nabi Muhammad sendiri merupakan keturunan Bani Hasyim, yakni salah satu klan Suku Quraisy yang paling dihormati.

Nama Muhammad yang berarti orang terpuji diberikan oleh sang kakek, Abdul Muthalib.

Saat lahir, Nabi Muhammad dibawa keliling Kabah oleh sang kakek sebagai tanda syukur.

Menurut tradisi Arab pada masa itu, Muhammad tak disusui ibunya sampai selesai.

Melainkan dialihkan kepada Halimah Sa'diyah.

Kehilangan kembali menimpa Muhammad saat ia berusia enam tahun.

Mengutip dari laman IAI An Nur Lampung, Aminah sang ibu meninggal dunia di Abwa', tidak jauh dari Yasrib atau Madinah.

Nabi Muhammad akhirnya diasuh oleh sang kakek.

Namun, lagi-lagi ia harus merasakan kehilangan.

Sebab, sang kakek meninggal dunia saat Nabi Muhammad berusia 8 tahun.

Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib hingga dewasa.

Baca Juga: Selamat Berkat Laba-laba, Ini Kisah Nabi Muhammad Lolos dari Kejaran Maut

(*)

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest