Sosok.ID -Berbagai berita buruk terus-terusan mendatangi Ketua DPR Indonesia Puan Maharani, yang merupakan anak dari ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Sekian banyak jajak pendapat tidak menunjukkan keramahan bagi Puan menjadi presiden di tahun 2024.
John McBeth, pengamat politik Indonesia dan Asia Tenggara, mengamati kondisi ini dan menuliskan opininya di media Hong Kong Asia Times.
Puan yang saat ini masih di posisi bawah survei opini, musuhnya untuk jadi kandidat partai, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, tampaknya sudah merebut keunggulan dari Menteri Pertahanan dan ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menambah frustrasi pendukung Puan, Ganjar makin kuat tanpa harus mendorong popularitas, atau tunjukkan tanda tidak setia terhadap Megawati dan PDIP.
Melihat kondisi ini, McBeth menyebut Megawati akan segera hadapi déjà vu, mengulang keputusan di tahun 2014 ketika dia memaksa membuat keputusan akhir mundur dari laga Presiden Indonesia dan mendukung Joko Widodo yang saat itu lebih populer darinya.
Dalam survei elektabilitas, Ganjar yang berusia 53 tahun disebut McBeth sebagai pilihan yang alamiah.
Namun hal tersebut mengabaikan bagaimana warisan Soekarno membayangi hubungan PDIP 52 tahun setelah kematiannya.
Menurut banyak pihak, hanya seorang teman dekat yang membujuk Megawati untuk membatalkan pencalonannya sendiri sebagai presiden delapan tahun lalu.
Hari ini, dia tampaknya tidak memiliki nasihat yang sama ketika dia merenungkan siapa yang akan menggantikannya sebagai ketua partai terbesar di negara itu.
Pertanyaan tentang kesehatan Megawati dan meningkatnya persaingan antara Maharani, 49, dan saudara tirinya, Prananda Prabowo, 52, keduanya wakil ketua partai, menunjukkan bahwa dalam jangka panjang kepemimpinan PDI-P mungkin sama pentingnya dengan kepresidenan.
Setelah terus bersaing dengan Prabowo dalam jajak pendapat selama tiga tahun terakhir, Charta Politika terakhir menunjukkan Ganjar posisi 31,3%, lebih tinggi dari 24,4% melawan musuhnya, Gubernur Jakarta Anies Baswedan 20,6%.