Follow Us

Hotman Paris Bersedia Dampingi, Soimah Pilu Tuntut Kebenaran Atas Meninggalnya Sang Putra secara Tak Wajar di Ponpes Gontor

Rina Wahyuhidayati - Selasa, 06 September 2022 | 10:52
Hotman Paris didatangi ibu santri yang tewas di Pondok Pesantren Gontor, begini ceritanya.
Instagram @hotmanparisofficial

Hotman Paris didatangi ibu santri yang tewas di Pondok Pesantren Gontor, begini ceritanya.

Mendapati kabar itu, pihak keluarga memutuskan meminta peti jenazah anaknya dibuka.

Duka semakin mendalam mana kala keluarga mendapati kondisi jenazah yang memunculkan dugaan korban meninggal karena kekerasan.

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelasnya.

Setelah didesak, pihak Gontor 1 yang mengantarkan jenazah putranya, mengakui bahwa AM menjadi korban kekerasan.

“Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang nota bene nomor satu di Indonesia,” ungkapnya.

Usai mendapatkan pengakuan dari pihak pondok pesantren, Soimah memutuskan untuk tidak jadi melakukan otopsi.

Soimah tak berniat melanjutkan ke jalur hukum dan hanya ingin dipertemukan dengan pelaku.

“Agar anak saya segera bisa dikubur mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan dan saya tidak rela tubuh anak saya diobrak-abrik. Keputusan saya untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum didasari banyak pertimbangan. Karena itu kami membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu sama Kyai di Gontor 1, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja ingin tahu kronologi hingga meninggalnya anak kami,” tulisnya.

Sampai saat ini, Soimah belum lagi mendapatkan kabar apa pun dari pihak Gontor 1 terkait kematian anaknya itu.

"Jangan lagi ada korban-korban kekerasan, bukan hanya di Gontor, tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang. Tidak sebanding dengan harapan para orangtua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik akhlak para generasi berikutnya," tulis Soimah.

"Semoga tulisan ini membuka mata masyarakat bahwa memperjuangkan kebenaran dibutuhkan keberanian. Dari saya, Soimah, wali santri AM bin Rusdi yang masih berharap ini hanya MIMPI dan merasa anak saya belum pulang menimba ilmu. Palembang, 31 Agustus 2022,” tulis Soimah di akhir surat terbukanya.

Sementara itu, aparat Polres Ponorogo telah menyelidiki dugaan kematian seorang santri Pondok Gontor asal Palembang.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest