Ade mengatakan, lokasi luka tembak ada di daerah dada dan kepala.
"Lokasi luka tembaknya ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan di kepala. Itu sangat fatal," jelasnya.
3. Peluru menyerempet jari sampai rusak
Ade menyebut ditemukan juga luka seperti jari yang rusak pada jenazah Brigadir J, yang menurutnya disebabkan bekas trajektori atau lintasan anak peluru yang menyerempet jari.
4. Tidak ada tanda kekerasan selain senjata api
Ade menegaskan tidak ada luka lain selain luka tembak di tubuh Yosua.
"Semua tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana. Kami sudah bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," tandas Ade.
5. Tidak ada organ tubuh yang hilang
Tim forensik berikan penjelasan mengenai kabar yang menyebut otak jenazah Brigadir J pindah ke perut.
Ade mengatakan ada sejumlah pertimbangan ketika jenazah yang sudah melalui proses autopsi akan ditransportasikan.
Ade memastikan, tidak ada organ tubuh yang hilang dari jenazah Yosua.
"Semua tindakan otopsi, organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya," ujar Ade, dikutip dari Kompas.com, (22/8/2022).