Follow Us

Bukan Hanya Ratna Sari Dewi, Terkuak Soekarno Pernah Ditaklukkan Wanita Jepang Lainnya, Harus Berakhir Mengenaskan Setelah Kisah Cinta yang Membara Kandas

May N - Minggu, 07 Agustus 2022 | 13:19
Potret Ratna Sari Dewi dan Soekarno
Tribunnews

Potret Ratna Sari Dewi dan Soekarno

Lantas pada 1952, Kishi duduk sebagai perdana menteri, kontak dengan Sukarno kemudian terjalin.

Berbeda dengan Kinoshita yang memiliki jejaring politik kelas atas, Perusahaan Tonichi bertemu dengan Soekarno dengan cara unik.

Salah satu dewan direksinya yang memiliki jaringan dunia bawah tanah, Yoshio Kodama, memberikan perlindungan dengan mengerahkan pengawalan Yakuza ketika Soekarno melakukan kunjungan pribadi ke Tokyo pada 1958.

Keberhasilan ini membuat pemilik Tonichi, Kubo, memiliki akses pribadi kepada Soekarno. Ia-pun memperkenalkan Sukarno kepada Naoko Nemoto, gadis pekerja klub malam. Perkenalan ini dilanjutkan pertemuan dua kali di Hotel Imperial, Tokyo, Jepang.

Setelah Soekarno pulang ke Indonesia, mereka saling berkirim surat. Hingga Soekarno memutuskan mengundang Naoko ke Jakarta dan tinggal selama dua pekan dengan ditemani oleh Kubo.

Kubo tahu perempuan adalah salah satu kelemahan Soekarno, ia-pun membawa dua perempuan Jepang lain.

Namun Naoko mengabarkan kepada Sukarno melalui surat yang ia kirimkan bahwa dirinya dimanfaatkan Kubo untuk kepentingan bisnis. Soekarno sendiri sudah terlanjur jatuh hati kepada Nemoto.

Kehadiran Naoko ini membuat Sakiko berkecil hati. Enam belas hari kemudian, dia bunuh diri. Kabar ini sempat membuat Sukarno menangis, namun ia tetap mengawini Naoko pada 1961 yang kemudian bernama Ratna Sari Dewi Sukarno.

Duduknya Dewi sebagai istri Sukarno membuatnya menggenggam bisnis pengusaha Jepang di Indonesia.

Kabarnya, setiap pengusaha Jepang yang ingin berinvestasi harus bertandang ke Wisma Yaso, rumah yang dibangunkan Soekarno untuknya. Wisma itu kemudian menjadi Museum Satria Mandala.

Baca Juga: Momen Ketika Soekarno Digoda oleh Pramugari Cantik Suruhan KGB, Respon Genit Ini Bikin Agen Mata-mata Soviet Itu Gigit Jari

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest