"Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda," ujar Gubernur Jabar.
"Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan. Bukan di sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional. Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture," lanjut dia.
Ridwan Kamil menilai, fenomena di CFW bisa jadi merupakan ruang ekspresi para anak muda.
Hal semacam itu tak perlu diorganisir dan didekte untuk pertumbuhannya.
"Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi. Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu2 di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur."
Kalau pun Baim Wong masih bersikukuh mengorganisasikannya, Rdiwan Kamil menayrankan agar membiarkan upaya itu dilakukan sendiri oleh anak-anak yang tergabung di Citayam Fashion Week,
"Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka bukan anda."
Ridwan Kamil pun dengan tegas, meminta Baim Wong dan Paula Verhoeven mencabut pendaftaran Citayam Fashion Week di HAKI.
"Anda dan istri sudah hebat punya kerja2 luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini."
"Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya," tandas Ridwan Kamil.
Seperti diberitakan Sosok.ID sebelumnya, Baim Wong dalam klarifikasinya menyebut pendaftaran Citayam Fashion Week ke HAKI adalah demi memajukan Indonesia. (*)