Follow Us

Jadi Sorotan Internasional, Presiden Jokowi Bakal Terbang ke Ukraina Dan Rusia Temui Putin Dan Zelensky, Apa Tujuannya?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 22 Juni 2022 | 16:16
Jokowi dan Vladimir Putin
Instagram/Jokowi dan Business Insider

Jokowi dan Vladimir Putin

Ini berarti Jokowi kemungkinan akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan ke kedua negara sejak pertempuran antara Rusia dan Ukraina dimulai.

"Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskwa, Presiden akan bertemu dengan Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Presiden (Vladimir) Putin," kata Retno Marsudi dalam Press Briefing secara online, Rabu.

Menlu RI tidak memberikan tanggal untuk pertemuan Presiden Jokowi.

Namun, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD, pada Senin (20/6/2022), mengatakan bahwa Presiden Indonesia akan bertemu dengan Putin pada 30 Juni.

Sebuah laporan oleh kantor berita negara Rusia TASS pertengahan bulan ini, mengumumkan tanggal yang sama untuk kunjungan Jokowi di Rusia, mengutip sumber dari Pemerintah Rusia atau Kremlin.

Selain itu, Menlu mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan berusaha untuk mengatasi krisis pangan global karena perang di Ukraina.

Diketahui ternyata kini keadaan pasar global termasuk kekurangan minya goreng di dalam negeri juga terpengaruh karena perang yang terjadi.

"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ungkapnya.

Dampak lanjutan bagi Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia adalah mendorong pemerintah untuk memberlakukan larangan ekspor komoditas yang sekarang telah dicabut pada April.

Melansir dari AFP, Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral dalam perang dan telah menyerukan resolusi damai untuk konflik selama berbulan-bulan.

Agenda KTT G20 yang akan diadakan di pulau Bali Indonesia pada November telah diselimuti kontroversi berkat keputusan Indonesia tetap mengundang Rusia, meskipun ada dugaan kejahatan perang di Ukraina.

Indonesia yang memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini telah mendapat tekanan dari beberapa negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan tersebut.

Source : Kompas.com, afp

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest