"Maha Besar Allah, atas ijinMu, selama 14 hari sungai Aare benar-benar melindungi dan mensucikan jasadnya dari marabahaya," ujar Ridwan Kamil.
Kini, saatnya pria berusia 23 tahun itu kembali ke Tanah Air. Menyelesaikan perjalanannya dalam kehidupan, kembali pada keluarga usai menyusuri indahnya Sungai Aare.
"Hai Eril, saatnya kamu pulang ke tanah air, untuk menghaturkan terima kasih kepada jutaan yang mendoakanmu," tandas Ridwan Kamil.
Seperti diketahui, kunjungan Eril ke Swiss bersama keluarga mulanya yakni untuk mencari universitas guna melanjutkan pendidikan S2.
Saat kejadian, Eril bersama Ibu dan adiknya, serta seorang teman perempuannya.
Sementara Ridwan Kamil berada di Inggris untuk agenda pemerintahan.
Sejak dinyatakan hilang karena terseret arus Sungai Aare, pencarian terhadap Eril tak pernah putus. Satu minggu pertama Eril masih dicari dengan status orang hilang.
Namun setelah diskusi panjang dengan beberapa pihak yang mumpuni, keluarga menyatakan Eril meninggal dunia.
Otoritas Swiss lantas mengubah pencarian dari yang semula untuk orang hilang, menjadi untuk orang tenggelam.
Pada akhirnya Rabu (8/6/2022), jenazah Eril ditemukan tergeletak di Bendungan Engehalde, Bern.
Otoritas setempat Swiss melakukan pemeriksaan forensik dan mengumumkan hasilnya pada Kamis (9/6/2022). Dipastikan bahwa jenazah pria berusia 23 tahun itu adalah benar Emmeril Kahn Mumtadz. (*)