Sosok.ID -Siapa pun akan tercengang mendengar kabar viral murid TK atau Taman Kanak-kanak atau TK melakukan pesta miras.
Kejadian miris ini terjadi di TK 'Grand River Academy', di Amerika Serikat.
Seorang murid diketahui membawa sebotol minuman alkoholtequila ke sekolahnya.
Kejadian ini terjadi pada Kamis, 6 April 2022 di Michigan, AS.
Dilansir dari abc7.com, murid tersebut membawa sebotol tequila merk Jose Cuervo dengan kandungan alkohol 10%.
Tak diminum sendiri, murid tersebut membagikannya kepada empat teman sekelasnya dan mereka minum saat jam istirahat.
Hal ini segera ketahuan oleh guru yang langsung menghentikan mereka dan menghubungi keempat orangtua murid.
Alexi Smith, salah satu orangtua yang anaknya ikut meminum tequila itu meradang.
"Banyak sekali pikiran yang melintas di benak saya seperti, ya Tuhan," kata orang tua, Alexis Smith.
Smith mengatakan Kamis pagi dia mendapat telepon dari sekolah putrinya, Grand River Academy.
Mereka memberi tahu bahwa seorang anak TK membawa sebotol Jose Cuervo ke kelas dan membaginya dengan empat teman sekelas.
Salah satunya adalah anak Smith yang berusia 5 tahun.
"Saya bertanya , 'Apakah putri saya baik-baik saja?' dan guru berkata, 'Dia ada di sini dan dia terlihat baik-baik saja,' dan kemudian saya berkata, 'Oke, berapa banyak yang dia minum'," kata Smith.
Pihak sekolah tidak bisa memberikan jawaban pasti.
Smith semakin khawatir lantaran anaknya saat itu sedang mengonsumsi obat.
"Putri saya minum obat dan yang jelas tidak ada anak yang boleh minum. Satu teguk saja sudah seperti terbakar," kata Smith.
Dia menjemput putrinya dari sekolah lebih awal.
Kemudian pada hari itu, kepala sekolah mengirimkan surat yang ditujukan kepada orang tua murid Taman Kanak-kanak terebut, mengatakan sebagian, "tindakan disipliner akan diambil sesuai dengan kode etik siswa."
Taman Kanak-kanak tersebut juga ditutup pada hari Jumat.
"Ini sangat memilukan. Saya merasa tahun pertamanya di taman kanak-kanak sudah dipersingkat karena COVID dan situasi seperti ini memperburuknya," kata Smith.
Pihak sekolah mengatakan mereka telah mengatasi situasi tersebut, tetapi tidak dapat membagikan detailnya karena undang-undang privasi siswa.
(*)