Perempuan 27 tahun itu rela hidup susah dengannya, padahal saat menjadi PSK, Nina bisa mengantongi belasan juta rupiah dalam satu bulan.
Nina memang sudah menguatkan hati untuk berhenti menjadi PSK.
Keduanya lantas sepakat bekerja bersama untuk menghidupi keluarga.
Berbekal rombong sumbangan Pemkot Surabaya, Nina dan Jarwo bergantian berjualan minuman.
“Lontong lodeh buatan istriku enak lho,” puji Jarwo.
Hasil dari berjualan siang malam itu memang tidak sebesar penghasilan Nina semasa menjadi PSK, namun, keduanya mensyukuri apa yang didapat dari hasil jerih payah mereka.
“Istri saja kerjanya semangat. Dia tulus dan ikhlas hidup dengan saya,” imbuh Jarwo sembari melirik Nina. (*)