Resep kue nastar awalnya terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry atau apel.
Akan tetapi karena buah-buah tersebut susah didapatkan di Indonesia, isian pie diganti dengan buah nanas yang memiliki rasa asam manis yang serupa.
Selain itu, bentuk kue pun dimodifikasi menjadi camilan praktis berbentuk bulat kecil ukuran sekali makan.
Kue nastar dulunya juga hanya dibuat saat perayaan hari-hari besar dan disajikan hanya untuk kalangan bangsawan atau kaum priyayi dan orang-orang kaya.
Seiring waktu, resep kue ini menyebar juga sehingga jadi kue yang merakyat dan tetap identik dengan perayaan hari besar seperti Lebaran.
Tak jauh berbeda dengan nastar, kastengel juga merupakan resep asli Belanda.
Nama asli dari Kastengel adalah kaasstengels yang berasal dari kata kaas (keju) dan stengels (batangan), jadi secara etimologi kastengel berarti kue keju batangan.
Di negara asalnya, kue kering dengan bahan dasar keju ini berbeda dengan di Indonesia.
Di Belanda kastengel disajikan dalam ukuran lebih panjang sekitar lebih dari 30 sentimeter.
Sedangkan di Indonesia bentuk kastengel ini lebih kecil yaitu seukuran 4 sentimeter.
Ukurannya menjadi lebih kecil kemungkinan karena di Indonesia tidak ada oven yang memiliki ukuran besar.