Penelitian tersebut diduga juga memiliki kaitan dengan program militer.
Letjen Kirillov menjelaskan di bagian barat Kota Lviv, sebanyak 320 wadah berisi patogen berbahaya yang menyebabkan wabah pes, demam Malta dan penyakit lainnya telah dihancurkan.
"Jika koleksi (patogen) tersebut jatuh ke tangan para ahli di Rusia, mereka sangat mungkin membuktikan Ukraina dan AS telah melanggar Konvensi Senjata Biologis," jelasnya.
"Itulah satu-satunya alasan mengapa mereka harus buru-buru menghancurkan bukti," katanya.
Kekhawatiran Letjen Kirilov adalah bahan-bahan penelitian yang diperlukan untuk kepentingan program militer telah dikirim ke AS.
Sementara itu Kementerian Pertahanan AS menyatakan tuduhan Rusia adalah sekadar disinformasi.
Baca Juga: Ogah Pakai Jet Tempur Untuk Runtuhkan Ukraina Dalam Sekejap, Ternyata Begini Strategi Militer Rusia!
(*)