Dikutip dari Intisari Online, ketika pasukan Rusia mengambil alih Chernobyl, militer Ukraina mati-matian memerangi dari tiga sisi pada Kamis (24/2/2022).
Informasi dari sumber keamanan Rusia, sejumlah tentara Putin sudah berkumpul di 'zona eklusi' Chernobyl pada Kamis (24/2/2022) pagi sebelum menyebrang ke Ukraina.
Rusia disebut-sebut memang sengaja ingin menguasai dan mengendalikan Chernobyl untuk memberi 'sinyal ancaman'.
Sinyal ini kabarnya ditujukan pada NATO agar tak ikut campur secara militer.
Seminggu sebelum invasi Rusia, area Chernobyl memang sudah ditutup untuk turis.
"Kami berharap tragedi 1986 tidak akan terulang," ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sesaat sebelum Chernobyl dikuasai Rusia.
Tragedi yang dimaksud adalah insiden ledakan besar di reaktor nuklir Chernobyl pada April 1986.
Kala itu, ledakan yang terjadi di Chernobyl termasuk bencana alam yang diperbuata manusia terbesar di sepanjang sejarah.
Dampak ledakan reaktor nuklir Chernobyl begitu dahsyat.
Dilaporkan Uni Soviet dan Eropa langsung diselimuti dengan radiasi nuklir, lebih dari 350 ribu warga dievakuasi paksa.
Baca Juga: Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara