Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gelegar Ledakan Usai Pidato Putin, Ukraina Dibombardir Serangan Rudal, Rusia Ancam Negara-negara yang Coba Menghalanginya

Rina Wahyuhidayati - Kamis, 24 Februari 2022 | 18:22
Potret susasana di Ukraina saat Rusia deklarasikan perang.
Tribunnews.com via tangkapan layar kanal YouTube Al Jazeera

Potret susasana di Ukraina saat Rusia deklarasikan perang.

Sosok.ID -Ukraina memberlakukan status darurat menyusul ketegangan dengan Rusiayang semakin memanas.

Dilaprokan, pada Rabu (23/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putinmendeklarasikan perang dengan Ukraina.

Dilansir dari New York Post via Kompas.com, Putinmengklaim Rusiasedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Tak lama usai pidato Putin yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, sebuah ledakan terdengar.

Baca Juga: Sudah Dikubur Berjam-jam, Jenazah Wanita Ini Disebut Hidup Lagi, Video Saat Keluarga Bongkar Makamnya Viral di Jagad Maya

Suara ledakan tersebut terdengar di Kramatorsk, Ukraina.

Kemudian disusul suara ledakan lain disertai tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Marupol, dan ibu kota Kiev.

Seluruh ledakan rudal tersebut mengincar kota-kota besar di Ukraina.

Dalam pidatonya, Putin mengatakan jika Rusia tidak berniat menduduki Ukraina.

Baca Juga: RI Jangan Sampai Terlena, China Buat Geger Saat Tiba-tiba Serang Negara Tetangga Indonesia Dengan Kekuatan Militer Mengerikan Ini!

Dan menyalahkan pemerintah Ukraina atas potensi pertumpahan darah yang terjadi.

Bukan itu saja, Putik juga mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tidakannya.

Ia mengatakan negara-negara yang mencoba mengganggu akan menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.

Dalam pidatonya, Putin juga berbicara kepada pasukan Ukraina dan mendesak mereka untuk meletakkan senjata.

Baca Juga: Buntut Nasib Muslim Rohingya di Tengah Isu Makin Ganasnya Pasukan Militer Myanmar

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian merilis pernyataan tak lama setelah aksi militer dimulai, dengan menyebut agresi itu sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh Rusia.

"Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya pada Rabu (23/2/2022) malam.

“Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta para sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan menuntut pertanggungjawaban Rusia.”

Biden berujar, dia akan memantau situasi dari Gedung Putih pada Rabu malam dan berencana bertemu para mitra dari G7 pada Kamis (24/2/2022) pagi, untuk mengumumkan sanksi lebih lanjut dari AS dan sekutunya atas serangan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Usai Menikah, Seorang Pengantin Wanita Jadi Buronan Polisi, Sebanyak 8 Pria Tercatat Sebagai Suami Sah dalam Waktu Sebulan

(*)

Source : New York Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x