"Kak katanya prematur tapi kok kayak itu memang sudah waktunya melahirkan," tulis netizen tersebut disertai emoji tertawa.
Billar tak lagi bisa berkompromi dengan komentar-komentar negatif semacam itu.
Apalagi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ibu dan anak itu bertahan, dan bagaimana dokter mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan.
"Ini contoh orang-orang yang hatinya sudah dibutakan dengan ke iri-an dan kebencian terhadap kebahagiaan orang lain," tulis Rizky Billar.
Dengan tegas Billar mengatakan, dokter tak mungkin membuat dialog palsu dan keputusan mengada-ngada tentang pasiennya. Itu sangat tidak masuk akal, bagi Billar.
"Dokter tidak mungkin mengeluarkan statement yang sifatnya tidak sesuai dengan realita yang terjadi karena ini berkaitan dengan reputasi mereka dan kode etik," tulis Billar.
Billar menceritakan bahwa istrinya sudah sangat kesakitan menahan kontraksi perut, namun Lesti Kejora memutuskan untuk semakin kuat demi bisa menyaksikan buah hatinya.
"Kamu pikir kami mau bayi kami prematur? Dengan kemungkinan kami akan sementara berpisah dengan anak kami?" tanya Billar.
"Belum lagi kami juga harus siap berhadapan dengan orang-orang yang hatinya sudah dibutakan dengan kebencian seperti anda, yang dijelaskan sedetail apapun tidak akan paham atau memang tidak mau memahami," lanjut dia.
Jika komentar-komentar semacam ini masih berlanjut, Billar tak segan memfasilitasi siapapun untuk bertemu dengannya.