Sosok.ID -Kabar mengejutkan datang dari pasangan artisDea AnandadanAriel Nidjiyang telah menantikan kesempatan ini selama 12 tahun terakhir.
Penantian panjangnya selama 12 tahundirasakan olehkeduanya yang kini mengabarkan Dea akhirnya postif hamil.
Berita membahagiaan mengenai kehamilan Dea Ananda tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya.
"Akhirnya aku dan @arielnidji diberi kepercayaan Tuhan untuk menjadi orang tua," tulis Deamengawali unggahannya.
Perjalanan rumah tangga antaraDea dan suami menantikan kehamilan ini cukup panjang seperti yang diakui olehnya.
Mengutip dari Tribun Seleb,pasalnya kehamilannya kali ini mereka menjalani program bayi tabung yang melibatkan beberapa dokter ahli.
Diketahui sebelumnya ternyata Dea juga pernah mengalami masalah pada organ reproduksinya.
"Aku pernah punya beberapa masalah pada organreproduksi, PCOS, endometriosis, dan hidrosalping. Berkat dokter-dokter obgyn yang sabar dan super ramah... @dr.cynthiasusanto.spog dan dokter @m.luky_satria akhirnya aku menjalani minimally invasive surgery di awal," sambungnya lagi.
Tak sampai di situ saja,Ariel Nidji juga memiliki masalah hormonal karena pola hidup yang kurang sehat.
Lebih mengejutkan lagi bahwa mereka mengungkapkan mengenai kesuburan bukan dari faktor perempuan saja, namun bisa juga dari laki-laki.
"@arielnidji pun juga punya permasalahan pada hormonal (sperma kurang) karena pola hidup yang kurang sehat dan juga overweight," tulis Dea.
"Di sini aku mau share kalau masalah kesuburan bukan cuma dari faktor perempuannya aja tetapi juga bisa dari faktor laki-lakinya," imbuh Dea.
Mantan penyanyi cilik ini menyemangati perempuan-perempuan di luar sana yang berjuang demi mendapat 2 garis merah.
Dea meminta jangan menyerah dan terus berjuang.
“Untuk para pejuang dua garis di luar sana jangan pernah menyerah dan putus asa. Usia bukan halangan untuk tetap terus #berjuangbersama,” tutupDea Ananda.
Melansir dari Gridpop.ID, diketahuiDea AnandadanAriel Nidjimenikah pada 9 Agustus 2009 silam, keduanya pun terus berikhtiar dan menjalani program bayi tabung.
Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang telah mendambakan memiliki momongan.
Proses pembuahan bayi tabung terjadi di luar tubuh manusia.
Program bayi tabung, disebut juga fertilisasi in vitro atau IVF, merupakan teknologi reproduksi yang diklaim efektif membantu wanita mendapatkan kehamilan.
MelansirKompas.comdari Medical News Today, IVF melibatkan pembuahan sel telur diluar tubuh, kemudian ditanamkan pada rahim wanita.
Dalam kehamilan normal, sperma pria menembus sel telur wanita dan membuahinya di dalam tubuh setelah ovulasi, ketika sel telur matang telah dilepaskan dari ovarium.
Sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim atau rahim, dan berkembang menjadi bayi.
Hal ini dikenal sebagai konsepsi alami. IVF telah digunakan sejak akhir 1970-an, dengan bayi pertama dari proses bayi tabung lahir pada 25 Juli 1978, bernama Loiuse Brown.
Robert Edwards dan Patrick Steptoe yang bekerja sama dalam prosedur ini dianggap sebagai pelopor IVF.
Pada 2010, Robert Edwards menerima penghargaan Nobel dalam Bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk pengembangan fertilisasi In-Vitro.
Selang tiga tahun, pada Juli 2013, pasangan di AS mempunyai bayi pertama yang dilahirkan melalui IVF sebagai hasil dari pengurutan DNA generasi berikutnya.
Ini merupakan cara baru untuk menyaring embrio yang meningkatkan tingkat keberhasilan IVF dan secara signifikan mengurangi biaya pengobatan.
Teknologi pengurutan DNA membantu dokter menyaring embrio yang dibuat dengan IVF, untuk mengidentifikasi embrio yang paling mungkin mengarah pada keberhasilan memperoleh kehamilan.
(*)