Sosok.ID - Penyesalan selalu datang terakhir, mungkin adalah kalimat yang tepat untuk Dul Jaelani.
Diakui Dul Jaelani, semasa remaja, dosanya begitu banyak pada seorang teman wanita.
Jika diberi kesempatan bertemu dengan teman wanitanya ini, Dul Jaelani ingin menangis dan berlutut meminta maaf.
Digerogoti rasa bersalah, Dul Jaelani mengaku dirinya pernah jadi pelaku bullying saat duduk di bangku SMP.
Salah satu korban bullying Dul Jaelani adalah seorang wanita, teman sekelasnya.
Mirisnya lagi, teman wanita Dul Jaelani ini adalah sosok berkebutuhan khusus.
Kini, setelah dewasa, Dul Jaelani mengaku ingin sekali bisa bertemu dengan temannya itu.
Seandainya diberi kesempatan, Dul Jaelani ingin meminta maaf pada teman sekelasnya itu.
Diakui Dul Jaelani, saat duduk di bangku SMP, ia pernah jadi pelaku bullying.
Korban perundungan Dul Jaelani adalah teman sekelasnya sendiri.
Mirisnya, teman sekelasnya ini adalah seorang anak perempuan yang memiliki kebutuhan khusus.
"Waktu itu ada satu murid, dia itu anak yang mungkin bahasanya berkebutuhan khusus ya. Kalo aku menganggap dia spesial," ungkap Dul Jaelani.
Diungkap Dul Jaelani, temannya kerap bertingkah laku mencolok di dalam kelas.
Kadang, di tengah pelajaran, temannya itu tertawa-tawa sendiri dan berjalan-jalan.
Menariknya, setiap kali diberi pertanyaan oleh guru, temannya itu selalu menjawab dengan benar.
Gara-gara tingkah lakunya yang mencolok, Dul Jaelani kerap menggoda temannya itu.
"Itu gue bully abis-abisan, sampai nangis berkali-kali. Gue cuek dong orang masih kelas 1 SMP, masih bandel, urakan," lanjut Dul Jaelani.
Ketika duduk di bangku SMA, Dul Jaelani mulai menyadari bila kelakuannya itu tak bisa dibenarkan.
"Gara-gara gue inget suka ngebully (sensor). Kalo nonton aku minta maaf sebanyak-banyaknya. Dosaku banyak banget," imbuhnya.
Dul Jaelani berharap diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan teman sekelasnya itu sekali lagi.
Bila sampai bertemu lagi dengannya, Dul Jaelani ingin menangis dan berlutut memohon ampunan pada teman sekelasnya itu.
"Gue aja sekarang kalo ketemu (sensor) gue mau peluk, gue mau minta maaf, gue mau nangis."
"Takutnya kan dia merasa terdzolimi terus dia mendoakan gue yang nggak-nggak kan amit-amit," pungkas Dul Jaelani.
(*)