Mirisnya, teman sekelasnya ini adalah seorang anak perempuan yang memiliki kebutuhan khusus.
"Waktu itu ada satu murid, dia itu anak yang mungkin bahasanya berkebutuhan khusus ya. Kalo aku menganggap dia spesial," ungkap Dul Jaelani.
Diungkap Dul Jaelani, temannya kerap bertingkah laku mencolok di dalam kelas.
Kadang, di tengah pelajaran, temannya itu tertawa-tawa sendiri dan berjalan-jalan.
Menariknya, setiap kali diberi pertanyaan oleh guru, temannya itu selalu menjawab dengan benar.
Gara-gara tingkah lakunya yang mencolok, Dul Jaelani kerap menggoda temannya itu.
"Itu gue bully abis-abisan, sampai nangis berkali-kali. Gue cuek dong orang masih kelas 1 SMP, masih bandel, urakan," lanjut Dul Jaelani.
Ketika duduk di bangku SMA, Dul Jaelani mulai menyadari bila kelakuannya itu tak bisa dibenarkan.
"Gara-gara gue inget suka ngebully (sensor). Kalo nonton aku minta maaf sebanyak-banyaknya. Dosaku banyak banget," imbuhnya.
Dul Jaelani berharap diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan teman sekelasnya itu sekali lagi.