"Ibu itu datang ngabari kalau anaknya meninggal dunia. Saya lihat kok ada luka memar, katanya terjatuh. Saya percaya saja," jelas Indah.
Tetapi 3 jam kemudian, nenek korban mendapati hidung dan mulut MTP mengeluarkan busa.
Dia meyakini ada yang tak beres dengan kematian cucunya.
Sang nenek lantas melaporkan peristiwa kematian cucunya ke RT, dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Korban kemudian diotopsi di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Mengejutkannya, selama 4 tahun, MTP memang tinggal bersama neneknya. Sementara ibu kandungnya baru mengasuh MTP dalam 2 bulan belakangan.
Baca Juga: Ngeri! Pria Penghisap Darah Ini Kabur dari Penjara, Targetnya Anak-anak, Korban Selalu Dihabisi
AS sendiri merupakan pribadi yang tidak ramah di mata Indah.
Menurut Indah, AS jarang bersosialisasi dan kerap marah-marah serta memukul suaminya.
Indah mengatakan, selama ini kakaknya berusaha bersabar dengan sikap AS demi MTP.
"Orangnya jahat. Jangankan sama anak kecil, sama kakak saya (suami pelaku) itu dia sering mukul. Kalau kakak saya sabar, paling karena lihat anak," kata Indah.