Darwin menjelaskan, usaha dagang cilok itu sebenarnya dijalani oleh dia dan istrinya, Isur (44).
Mereka telah merintis usaha cilok dengan nama Mr. Dee ini sejak 2014.
"Yang dagang sebenarnya saya sama istri. Kebetulan, kemarin dia (Fariz) gagal tes SMPTN di ITB. Maka, tahun ini dia cuti."
"Nah di sela-sela persiapan kuliah tahun depan, dia bantu kita jualan," ujarnya.
Menurut dia, Fariz anaknya agak pemalu. Tetapi, dia tekun belajar dan tidak terlalu suka nongkrong seperti remaja lainnya.
"Sejak gagal tes SMPTN, dia semakin tekun belajar. Bangun jam 03.30 WIB, dia belajar. Setelah itu salat, lalu lanjut belajar lagi."
"Siang, dia bantu kita jualan. Malam belajar lagi sampai jam 10.00 WIB," tutur Darwin.
Pria yang 15 tahun menjadi pedagang kue kering di depan Stasiun Bojonggede ini mengaku belum merasakan efek kenaikan jualan ciloknya setelah viralnya video Fariz.
"Belum terlihat sih kenaikan. Viralnya kan baru kemarin. Hari ini memang agak sedikit ramai," tandas Darwin, yang berusaha tetap bijak menanggapi video anaknya yang viral.