“Akhirnya anak Mongol yang ngurusin tetangga rumah, kan waktu itu Mongol masih ngontrak. Jadi ibu sebelah yang ngurusin,” lanjutnya.
Cukup berat merawat sekaligus bekerja untuk menghidupi sang buah hati sendirian, Mongol akhirnya mengambil keputusan cukup penting.
Ia sampai meminta bantuan sang nenek yang tinggal di Manado untuk datang ke Jakarta.
Hal itu tak lain adalah untuk membantu Mongol soal mengurus anaknya tersebut.
Ternyata permasalahan Mongol tak hanya sampai di situ saja, apalagi saat itu sang anak baru berusia 4 bulan dan masih membutuhkan ASI esklusif.
Karena saat itu anaknya masih membutuhkan ASI (air susu ibu), ibunda Mongol mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusuno (RSCM) untuk mencari donor.
“Karena istri enggak mau bawa, Mongol berjuang membesarkan anak dengan memanggil mami dari Manado ke Jakarta,” ucap Mongol.
“Jadi setiap jam 16.00 WIB beliau ke rumah sakit cipto cari donor ASI. Beli termos khusus ASI, terus kita kasih uang jajan buat ibu pendonor buat beli kacang hijau. Tiap dua hari ganti orang, tiap dua hari sekali itu (bayar) Rp 250.000,” lanjut Mongol.
Dari situ, anak Mongol yang kini berusia 14 tahun jadi tak menerima ibunya.