Ternyata, ia adalah kakak laki-lakinya yang berinisial JS.
Arsina Yahya dari Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim mengatakan, JS yang kepergok pun langsung mengejar sang adik.
"Rupanya malam itu datang kakaknya siram kotoran manusia satu ember, dia (SL) langsung buka pintu pergokin," kata Arin yang dikutip Grid.ID dari Tribun-Papua.com, Senin (4/10/2021).
"Karena terpergok, dia dikejar mau dipukul adiknya, adiknya lari naik ke loteng rumah," jelasnya.
Dari situ baru ketahuan motif JS melakukan aksi teror kotoran manusia di rumah SL.
Usut punya usut, hal itu dilatarbelakangi masalah harta warisan.
Melansir dari Kompas.com via Grid.ID, hubungan JS dan SL memang sudah tak harmonis sejak sang kakak menjual tanah warisan milik orang tua mereka pada 2017 silam.
Arsina Yahya dari Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim menyebut bahwa hasil dari menjual tanah warisan tersebut tidak adil.
"Saat itu bagi hasilnya dianggap tidak adil," kata Arin yang dikutip dari Kompas.com, Senin (4/10/2021).
"Kata SL (korban) dia hanya dapat Rp 125 juta saja dari harga tanah yang dijual kakaknya JS miliaran rupiah," jelasnya.