Sementara itu mengutip dari Warta Kota, BKSD Bali langsung menuju lokasi kejadian begitu fenomena itu ramai menjadi buah bibir.
Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo SHut MSc pun memberikan keterangan mengenai kematian burung-burung tersebut.
Menurutnya, fenomena tersebut bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia khususnya wilayah Bali.
Sebab, beberapa tahun sebelumnya pernah terjadi insiden serupa.
"Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian sama di area Sanglah Kota Denpasar.
"Juga di Selemadeg Kabupaten Tabanan dan juga di Sukabumi Jawa Barat bulan Juli tahun 2021," ujarnya.
Saat meninjau ke lokasi, tak lupa pihaknya membawa sampel bangkai burung pipit beserta kotorannya untuk diperiksa penyebab kematian hewan-hewan tersebut.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hewan-hewan itu mati bersamaan.
"Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi, yaitu burung-burung tersebut memakan pakan yang terkontamisasi atau tercemar atau mengandung herbisida dan atau pestisida yang sifatnyatoxicbagi burung," jelasnya.
Ia pun membantah dengan tegas bahwa fenomena tersebut ada hubungannya dengan hal mistis karena terjadi di sekitar pemakaman.