"Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah diambil dari rumahnya. Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh, bahkan it's not good, obviously (sama sekali nggak bagus, jelas sekali)," jelasnya.
Lambat laun, Chef Juna menyadari bahwa jalan yang dipilihnya kala itu salah dan harus diperbaiki.
Hingga akhirnya, ia memilih meninggalkan kehidupan kelamnya itu dan memutuskan pergi ke Amerika.
Ia mengambil sekolah penerbangan untuk menjadi pilot dan memulai kehidupan barunya di sana.
"Akhirnya berpikir, ini nggak mungkin hidup seperti ini terus. Pilihannya cuma dua, mati OD somewhere, atau mati dibunuh orang. I need some fresh start (aku butuh awal yang baru), kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot," pungkas Chef Juna.
Chef Juna pun berhasil lulus dari sekolah penerbangannya dan mendapatkan lisensi pilot. (*)