Umbi-umbian yang dijualnya biasanya dibeli oleh suami Nenek Sumarmi di pasar besar.
"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar dia.
Menurut Nenek Sumarmi, dari hasil berjualan satu kilogram ubi biasanya ia hanya mendapat keuntungan sebesar Rp 1.000.
"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," ungkapnya.
Kejadian itu menjadi pukulan besar bagi Nenek Sumarmi. (*)