"Saya meneruskan ke bangku perkuliahan. Sementara dia tidak bernasib baik," tulis Zuraiha.
"Selepas SMA, dia bekerja serabutan di kampung. Dia kemudian menjadi sopir truk, dari yang awalnya hanya mengantar barang di dalam kota hingga kini ke luar kota," jelasnya.
Sejak berpacaran dengan Hafis, Zuraiha mengaku telah mendapat banyak cibiran.
Bahkan menjelang akad, seorang kerabat masih mempertanyakan keputusannya.
"Ada sepupu tanya kenapa saya tidak menikah saja dengan guru lain atau teman kuliah. Itu ditanyakan 24 jam sebelum saya menikah," akunya.
"Bahkan saat resepsi, ada tetangga yang tanya ke ayah dan ibu saya, kenapa saya yang punya gelar master tapi mau dinikahi dengan sopir truk. Tak pantas lah kata mereka," ungkapnya.
Walaupun banyak yang memandang rendah Hafis, Zuraiha tetap bangga pada suaminya.
"Kalau ada orang yang bertanya apa pekerjaan suami saya, saya akan dengan bangga bilang kalau suami saya seorang sopir truk. Jodoh kan ketentuan Allah," ungkapnya.
Bahkan, Zuraiha dan keluarganya tak menyangka mendapat seserahan di luar ekspektasi mereka.