Petisi Nagita Slavina dibuat setelah istri Raffi Ahmad menjadi sorotan karena terpilih menjadi Ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Hal itu menuai beragam pro dan kontra, lantaran pemilihan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX dinilai akan menimbulkan apropriasi budaya.
Reaksi kekecewaan itu lantas dibuatkan petisi.
Adapun petisi tersebut bertujuan untuk memohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, agar bisa memperjuangkan identitas dan eksistensi Budaya dan Manusia Papua.
“Kami berterima kasih dan bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat Papua untuk tetap menggelar kegiatan PON XX yang akan diselenggarakan di Papua pada tahun ini, meski pun dihadapkan pada banyak tantangan dan situasi yang kurang baik,” narasi dari petisi tersebut.
Tak hanya itu, dalam unggahan petisi itu juga disampaikan rasa terima kasih kepada Nagita Slavina, yang telah menyediakan diri untuk membantu promosi dan sosialisasi kegiatan PON XX Papua.
"Namun demikian, kami rasa perlu untuk tetap menyuarakan aspirasi kami terkait penunjukkan saudari kami Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua."
Dalam petisi tersebut diungkapkan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional merupakan kegiatan yang sangat ideal sebagai agenda pemersatu bangsa dan menunjukkan keberagaman budaya Indonesia.
"Sehingga kami merasa sebaiknya duta atau ikon PON Papua juga harus berasal dari Papua. Penunjukkan saudari kami Nagita Slavina kami rasa sangat jauh dan tidak merepresentasikan eksistensi perempuan Papua sama sekali."
"Dan hal ini pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation," demikian dari laman resmi change.org.