Sosok.ID - Betapa hati tak hancur saat tengah berjuang untuk bisa merawat orang tua yang tengah sakit sampai rela antre untuk mendapatkan oksigen yang mulai langka tapi berujung menyedihkan.
Di tengah meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, membuat persediaan oksigen ternyata semakin menipis.
Demi untuk bisa mendapatkan tabung oksigen, kini masyarakat yang membutuhkan memang lebih memilih mandiri.
Dengan kata lain masyarakat lebih memilih untuk mencari tabung oksigen sendiri dengan mendatangi pemasok oksigen di kotanya.
Namun bagaimana bila upaya tersebut ternyata belum bisa membuahkan hasil baik tapi malah kabar buruk yang justru diterima.
Hal ini seperti yang dialami oleh seorang pria bernama Shiri, di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/7/2021) siang.
Bahkan ia rela di bawah terik matahari, Shiri turut mengantre oksigen untuk sang ibu yang sedang sesak napas di rumah.
Sosok pria itu pun tak mempermasalahkan harus antre panjang di sebuah perusahaan, di Jalan Veteran, Kota Pontianak.
Ternyata perjuangan yang dilakukan Shiri juga dilakukan banyak warga lainnya di kota tersebut.
Namun hal memilukan harus didapat oleh Shiri saat ia menerima telepon dari seseorang yang mengabarkan berita buruk hingga ia meneteskan air mata.
Bagaimana tidak, sang ibu di rumah rupanya telah berpulang.
Pria yang memakai baju warna cream itu pun langsung menangis dan kebingungan sesaat.
“Sudah terlambat, ibu saya sudah meninggal," katanya seraya menangis dan bergegas membawa pulang tabung tanpa berisi oksigen.
Shiri mengaku sudah dari pagi berusaha mencari oksigen untuk ibunya yang sedang sakit dan mengalami sesak napas di rumah.
Tak banyak yang mampu ia ucapkan, sesaat sebelum kembali ke rumah melihat jenazah sang bunda.
Shiri mengungkapkan, sang ibu sedang dirawat di rumah karena sulit bernapas dan membutuhkan oksigen.
"Saya dari pagi. Oksigennya telat ini. Ibu saya yang sakit di rumah sesak napas. Perawatan di rumah, di rumah sakit tidak ada oksigen katanya," tuturnya sembari mengusap air mata.
Setelah itu, Shiri langsung bergegas pergi dari lokasi antrean untuk kembali ke rumah duka.
(*)