Sebagai mantan guru, Tran sakit hati dengan kelakuan sang putra.
Dengan amarah yang masih memuncak, ia lantas menulis surat wasiat.
Dalam surat tersebut Tran akan mewariskan hartanya berupa sebuah rumah bernilai lebih dari 1 juta yuan (lebih dari Rp 2,2 miliar) kepada sang menantu, Luu Cam.
Tran bahkan tak menyisakan satu sen pun untuk darah dagingnya sendiri.
Namun, fakta sesungguhnya di balik cerita itu akhirnya terungkap.
Tran Loi ternyata bukan berselingkuh, melainkan menderita kanker stadium akhir.
Selama menjalani perawatan, pihak rumah sakit tak membiarkan keluarga untuk menjenguk.
Di detik-detik menjelang akhir hayatnya, Tran Loi lantas merancang skenario agar kedua orang tuanya tak bersedih dengan keadaannya.
Tran Loi lantas menyuruh sang istri menelepon Tran dan menyebutnya telah selingkuh.
Hal itu terpaksa dilakukan Tran Loi agar sang ayah tidak mengorbankan seluruh hartanya demi kesembuhannya.