Sosok.ID - Seorang pemuda tampan baru-baru ini menceritakan kisah cintanya yang pahit.
Bagaimana tidak? Pemuda tampan yang diketahui berasal dari Malaysia itu mengaku gagal menikah dengan gadis pujaan hatinya.
Bukannya tanpa sebab, ia tak bisa menikahi sang kekasih lantaran sang calon mertua mematok mahar yang fantastis.
Melansir dari Serambinews, kisah pahit ini dialami oleh pemuda asal Kelantan bernama Ahmad Syahriman (26).
Ia membagikan ceritanya lewat video yang diunggah di akun TikTok @mr_syahriman.
Video berdurasi 17 detik yang menunjukkan kisahnya batal menikah viral dan telah ditonton lebih dari 2,2 juta kali.
Dalam video singkat tersebut, pemuda kelahiran 1995 ini menceritakan sang calon mertua memintanya menyiapkan uang hantaran.
Tak main-main, uang yang diminta jumlahnya RP 30.000 atau sekitar Rp 103.500.000.
Dihadapkan dengan mahar fantastis tersebut, Ahmad langsung mundur teratur.
Mengingat gaji Ahmad sebagai pengawas kesehatan tak sanggup memenuhinya.
Ahmad merasa mahar tersebut terlalu sulit dicapai olehnya yang seorang kuli.
Ahmad pun membatalkan niatnya untuk mempersunting sang pujaan hati dan merelakannya dengan yang lain.
"Ibu kamu minta hantaran RM 30000. Tapi saya hanya seorang kuli,"
"Dengan itu saya terpaksa lepaskan kamu. Semoga kamu dipertemukan dengan jodoh yang baik-baik," tulis Ahmad dalam video curhatnya.
Ahmad sendiri diketahui menetap di Kuala Lumpur.
Dalam video curhatannya itu, dia juga menampilkan beberapa momen saat dia sedang bekerja.
Ia bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat, seperti di restoran atau toko.
Sementara di video lainnya, Ahmad menceritakan bahwa dia banyak mendapat kiriman pesan untuk berkenalan, sejak mengungkapkan kisah patah hatinya tersebut.
Akan tetapi, dia mengakui saat itu masih ada rasa takut jika saja kejadian yang sama terulang kembali.
Sampai saat ini, Ahmad diketahui masih belum mendapatkan kekasih baru.
Menurut Ahmad, status barunya sebagai pria single saat ini dirasa jauh lebih indah usai mengalami pengalaman cinta yang menyakitkan.
(*)