Hal ini diungkap oleh Kasatgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes Iqbal Al-Qudusy melalui keterangan tertulis pada Selasa (15/6/2021).
"Yang bersangkutan Neson Murib diduga jaringan penjual senjata api dan amunisi ke KKTB di Puncak Jaya," kata Kombes Iqbal Al-Qudusy seperti yang dikutip dari Wartakotalive.
Tak tanggung-tanggung, transakasi jual beli senjata yang Ratius Murib alias Neson Murib eksekusi jumlahnya tembus hingga Rp 1 miliar lebih.
"Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," sambung Kombes Iqbal Al-Qudusy.
Dengan jumlah sebasar ini, sumber sokongan dana KKB di Papua lantas menjadi pertanyaan.
Baca Juga: Kontak Senjata 2 Jam Non-stop, KKB Papua Paksa Masuk Ilaga, Berhasil Dipukul Mundur Aparat
Bagaimana KKB di Papua memiliki uang dan membeli senjata padahal sebagian besar anggota tak memiliki pekerjaan tetap?
Melansir pemberitaan Kompas.com edisi 8 April 2021, KKB di Papua disebut memanfaat sejumlah tambang emas ilegal sebagai sumber dana.
Mengutip Kompas.com, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan bahwa sejauh ini lokasi tambang emas ilegal KKB terletak di 4 wilayah.
Yakni Paniai, Intan Jaya, Timika (sudah dipindah) dan sebagian Yahukimo.
Awalnya, Irjen Mathius D Fakhiri dan tim mengira sumber dana berasal dari hasil rampasan dana desa.
Namun ternyata, KKB di Papua diduga lebih mengandalkan tambang emas ilegal sebagai sumber gunungan uang mereka.