Tetapi dendam itu cuma bercokol sebentar di dadanya. Sebab tahun 1972 perasaan itu hilang sama sekali.
Empat orang muridnya, yang kemudian mengaku merupakan orang-orang yang juga ikut ngeroyoknya di Tanjung Priok dulu, dimaafkannya.
Tak ada lagi dendam.
Yang ada adalah keinginan, berprestasi di tingkat dunia. Dan berhasil!
Advent masuk lima besar karateka kelas dunia padaWorld Gamesdi Santa Clara, Amerika Serikat, tahun 1981.
Ia juga pernah juara ketiga di Asia Pasific II tahun 1976 dan juara tiga Asia Pacific V tahun 1983 di Nagoya, Jepang untuk kelas 80 kilogram ke atas.
Dengan prestasi kelas dunia itu, Advent disebut karateka besar yang dimiliki Indonesia.
Dan ia tentu merasa cukup bangga, sebab melalui karate pun ia bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
Dirinya pernah menjelajahi Paris, Roma, Inggris, Amerika, Australia, Jerman Barat, Belanda, dan banyak lagi karena keahlian karate tersebut.
Pada sekitar tahun 1980-an, Advent Bangun akhirnya mewarnai kancah perfilman Indonesia dengan sejumlah film laga yang dibintanginya.
(*)