Ternyata keganasan kehidupan di pelabuhan Tanjung Priok memang bukan isapan jempol belaka.
Bahkan ada beberapa artis laga yang merupakan jebolan dari lokasi yang disebut sangat keras tersebut bagi pendatang.
Hal itu bermula ketika pada tahun 1968, anak kedelapan dari delapan saudara,Advent Bangun.
menginjakkan kakinya di pelabuhan Tanjung Priok berdua bersama seorang kakak perempuannya.
Asal tahu saja, pada tahun-tahun itu Tanjung Priok sedang rawan-rawannya.
Terbukti, 30 orang pelaut langsung saja menggoda kakaknya yang membuat darah Advent mendidih.
Ia marah. Tapi apa yang bisa dilakukannya menghadapi 30 pelaut-pelaut yang beringas? Tentu saja dia babak belur!
Untungnya sang kakak tidak diganggu. Namun dari situlah timbul dendam.
Advent bertekad tidak akan membiarkan orang lain menggoda orang lain di hadapannya. Ia siap membela siapa pun yang lemah (terutama perempuan) yang mendapat gangguan seperti yang dialami kakaknya.