Namun, kelarga mencurigai galian septic tank yang ada di depan rumah korban.
Mereka pun menghubungi Muhammad Junaidi, tukang gali lubang suruhan sekaligus anak buah suami korban.
"Dia (Junaidi) bilang di rumah tidak ada apa-apa, cuma disuruh (suami korban) gali lubang septic tank depan rumah. Kami yakin korban dibunuh," ujar Cipto saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Tak percaya dengan pengakuan tersebut, Cipto, kakak korban serta anggota keluarga lainnya pun inisiatif untuk menggali lubang itu sendiri.
Benar saja, setelah tiga kali mencangkul, bau menyengat langsung menyeruak.
Penggalian pun dihentikan dan Cipto langsung melapor ke perangkat desa setempat yang diteruskan ke Bhabinkamtibmas dan Polsek Tapung.
"Setelah itu barulah digali dan ditemukan jasad kakak ipar saya," ujar Cipto.
Pihak kepolisian hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut.
Kapolsek Tapung Kompol Sumarno mengatakan SA diduga adalah korban pembunuhan.
"Dugaan pembunuhan. Sejauh ini kami sudah periksa sejumlah saksi, penggali lubang septic tank, dan dari pihak keluarga korban," kata Kapolsek Tapung Kompol Sumarno, Rabu. (9/6/2021).