Harian Kompas, 6 Juni 1991 memberitakan, ucapan ibunya itu terlontar saat Soekarno baru berumur beberapa tahun.
Ia terbangun bersama ibunya sesaat sebelum matahari terbit.
Konon, ibunya segera memandang ke arah timur seraya menunggu matahari terbit.
Sambil memeluk Soekarno, ibunya berbisik: "Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita, karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing," kata ibu Soekarno.
"Kita orang Jawa mempunyai suatu kepercayaan, bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan terlebih dulu. Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan, Nak, bahwa engkau ini putra dari Sang Fajar," sambung ibu Bung Karno.
Ucapan itu pun benar, kelak Soekarno memimpin rakyat Indonesia dalam memproklamirkan kemerdekaan dan dikenang sepanjang masa.
(*)