Ahli virologi WHO Marion Koopmans, yang merupakan bagian dari kunjungan lapangan itu, mengatakan kepada BBC bahwa jika pihak berwenang AS memiliki informasi, mereka harus membagikannya.
Tetapi laporan media AS baru-baru ini menunjukkan semakin banyak bukti bahwa virus itu malah muncul dari laboratorium di China, mungkin melalui kebocoran yang tidak disengaja.
Melansir BBC, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Presiden Biden mengatakan dia telah meminta laporan tentang asal-usul Covid-19 setelah menjabat, termasuk apakah itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium. Saat menerimanya bulan ini, dia meminta untuk dilakukan "tindak lanjut tambahan".
Pengumuman hari Rabu membuat marah pejabat China.
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, langka itu menunjukkan AS tidak peduli tentang fakta atau kebenaran, dan sama sekali tidak tertarik pada studi serius berbasis sains tentang asal-usul.
"Tujuan mereka adalah menggunakan pandemi untuk mengejar stigmatisasi, manipulasi politik, dan pengalihan kesalahan. Mereka tidak menghormati sains, tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat, dan kontraproduktif terhadap upaya bersama untuk memerangi virus," katanya seperti yang dikutip BBC.
Juru bicara itu juga mengatakan badan intelijen AS memiliki "sejarah kelam" dalam menyebarkan informasi yang salah.
Sebuah pernyataan dari kedutaan besar China di AS, yang tidak secara langsung merujuk pada perintah Biden, mengatakan kampanye kotor dan pengalihan kesalahan kembali terjadi.