Follow Us

Makin Nekat, Intel Indonesia Temukan Indikasi Veronica Koman Ingin Gagalkan PON 2021 Dengan Cara Kejam, Wakil Kepala BIN: 13 insiden penembakan, 34 kali kontak tembak

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 28 Mei 2021 | 15:49
Makin Nekat, Intel Indonesia Temukan Indikasi Veronica Koman Ingin Gagalkan PON 2021 Dengan Cara Kejam, Wakil Kepala BIN: 13 insiden penembakan, 34 kali kontak tembak
Wartakota/istimewa

Makin Nekat, Intel Indonesia Temukan Indikasi Veronica Koman Ingin Gagalkan PON 2021 Dengan Cara Kejam, Wakil Kepala BIN: 13 insiden penembakan, 34 kali kontak tembak

Selain mendeteksi adanya kegiatan KSP kelompok bersenjata, Teddy menyebutkan, ada dua front lain yang aktif menggalang pelaksanaan referendum di Papua, yakni front politik dan front klandestin.

Lebih lanjut, Teddy pun menyampaikan, sejak 21 hingga 24 Mei 2021, terhitung ada 60 kali kejadian gangguan keamanan di Papua.

Baca Juga: KKB Papua Makin Terpojok, Sosok Penting Penyuplai Senjata dan Amunisi Baru Saja Diringkus Pasukan Gabungan, Ternyata Ini Identitasnya!

Kejadian tersebut juga memakan korban, yakni 8 aparat keamanan 8 orang gugur, 14 aparat keamanan luka-luka, 5 warga sipil meninggal dunia, 9 warga sipil luka-luka, sedangkan dari KSP ada 22 orang tewas, dan 1 orang luka-luka.

"Terhitung tanggal 21 sampai tanggal 24 Mei 2021, terdiri dari 13 insiden penembakan, 34 kali kontak tembak, 13 kali insiden gangguan keamanan lainnya," ucap dia.

Secara khusus, menurut Teddy, anggota KSP front bersenjata aktif melakukan teror sambil melakukan konsolidasi terkait aksi-aksi lanjutan.

Baca Juga: Kapal Perang Bertolak Menuju Papua, 400 Personel Batalyon 'Pasukan Setan' Akan Gempur KKB Papua

Kemudian, Teddy juga menyebut BIN mendeteksi bahwa gangguan keamanan di wilayah Papua dirancang untuk menutupi tindak penyalahgunaan dan penyelewengan dana otonomi khusus (otsus) Papua.

Baca Juga: Terungkap Sudah Asal-usul Senjata Milik TNI yang Jatuh ke Tangan KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo, Cara Mendapatkannya Sangat Mudah tapi Tak Terpikirkan

"BIN mendeteksi bahwa gangguan keamanan dirancang untuk menciptakan situasi yang mencekam sebagai salah satu strategi menutupi tindak penyalahgunaan dan penyelewengan dana otsus selama ini," tuturnya.

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest