Sosok.ID - Gencatan senjata dengan kelompok milisi Palestina, Hamas nyatanya tak membuat Israel lega.
Tepat pada Jumat (21/5/2021), agresi selama 11 hari itu akhirnya menemukan titik damai.
Meski sudah sama-sama tarik senjata dengan Hamas, Israel rupanya masih dirundung gelisah.
Kedamaian negeri Zionis usai gencatan senjata justru kabarnya makin di ujung tanduk.
Betapa tidak, gencatan senjata dengan Hamas ternyata hanya awal dari kebangkitan sang musuh lama, Iran.
Dilansir Sosok.ID dari Express UK, Senin (24/5/2021) ketegangan justru dialami Israel pasca gencatan senjata dengan Hamas.
Pasalnya, beberapa jam setelah gencatan senjata, Iran dikabarkan menyuarakan dukungan keras pada Palestina.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyid Ruhollah Musavi Khamenei menyerukan negara-negara lain untuk bersatu melawan Israel.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan secara militer maupun finansial kepada Palestina.
Sehingga ada anggapan kuat bahwa Hamas dan kelompok milisi lainnya telah dipersenjatai oleh Teheran.
"Negara-negara Muslim harus dengan tulus mendukung rakyat Palestina, melalui dukungan militer atau keuangan atau dalam membangun kembali infrastruktur Gaza." katanya.
Diyakini, sejak konflik berkobar di jalur Gaza, Iran telah mendukung dan mempersenjatai kelompok milisi Palestina, Hamas.
Dukungan Iran ini pun dibuktikan dari munculnya drone tempur tanpa awak bernama Gaza.
Mengutip Associated Press via Kompas.com, Garda Revolusi Iran baru saja meluncurkan drone tempur dengan nama 'Gaza'.
Drone tersebut dinamai 'Gaza' untuk menghormati perjuangan milisi Palestina melawan Israel.
Tak main-main dengan dukungannya melawan Israel, Iran mengklaim drone ini memiliki kemampuan yang tak bisa dianggap sebelah mata.
Satu drone diklaim mampu membawa 13 bom lebih dari jarak 1200 mil.
Tak hanya itu, drone ini juga memiiki kemampuan durasi penerbangan capai 35 jam.
"Kami menyebutnya Gaza sehingga insya Allah bisa menjadi kehormatan abadi bagi mereka yang melawan invasi Zionis," kata Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami kepada AP pada Jumat (21/5/2021).
Rencananya, drone dengan nama Gaza ini akan digunakan untuk pengawasan militer, pertempuran dan misi pengintaian.
Bukan cuma untuk militer, drone ini juga dikembangkan untuk misi kemanusiaan seperti operasi penyelamatan atau pendistribusian bantuan bencana alam.
Drone ini diluncurkan sebagai bentuk dukungan Iran yang tak mengakui Israel.
Iran berjanji akan sepenuhnya mendukung kelompok militan anti Israel seperti Hamas Palestina dan Hezbulloh Lebanon.
(*)