Sosok.ID - Presiden Joko Widodo, pernah turun aksi 212 sembari meneriakkan takbir di atas panggung.
Hal itu disampaikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Hidayat Nur Wahid (HNW).
HNW menyampaikannya dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Virtual DTN Persaudaraan Alumni (PA 212), Sabtu (22/5/2021) malam.
Dilansir dari Tribunnews.com, aksi yang dihadiri Jokowi itu merupakan acara aksi bela islam jilid III yang digelar pada 2 Desember 2016 atau disebut juga aksi 212.
Tercatat, aksi itu dihadiri setidaknya 2 juta orang.
Dalam kenangannya, HNW mengingat momen ketika Presiden Jokowi berdiri di atas panggung dan meneriakkan takbir.
HNW meyakini itu adalah pengalaman pertama bagi Presiden.
"Saya sampaikan, 'Pak Presiden saya yakin itu kali pertama Pak Presiden hadir dalam demo yang sangat besar dan kali pertama saya yakin Pak Presiden demo dengan meneriakkan takbir, Allahu Akbar," tutur Hidayat Nur Wahid dalam sambutannya.
Politisi yang juga Anggota DPR-RI Komisi VIII ini mengatakan, saat itu aksi yang diikuti Jokowi berjalan kondusif.
Ia bahkan membandingkannya dengan aksi 412 yang disebut HNW melanggar undang-undang.
Dalam aksi 212, menurut penuturan anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, tidak ada kerusakan fasilitas umum yang terjadi.
Padahal aksi itu dikerumuni oleh jutaan orang.
"Ternyata semuanya aman dan damai pak presiden tidak ada satupun yang menghawatirkan bahkan rumput pun tidak ada satupun kemudian yang ternodai," ujar dia.
Ia kemudian membandingkan dengan aksi serupa yang digelar dua hari setelahnya, yakni aksi 412.
Aksi 412, ujar Ketua MPR RI Periode 2004-2009, banyak melanggar ketentuan Undang-Undang.
Kerusakan dalam aksi itu juga tidak terelakkan.
"Dibandingkan dengan 412 yang saat itu dilakukan di jalan Thamrin hanya berapa yang hadir ratusan tapi merusak taman karena itu melanggar UU, tapi 212 tidak," kenangnya.
Menurut HNW, aksi semacam 212 yang berjalan kondusif melambangkan suatu kontribusi yang penting untuk disegarkan.
(*)