Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Luasnya Sebesar Pulau Madura, Gunung Es Antartika Terbesar di Dunia Pecah dengan Akibat Bahaya Ini!

Rifka Amalia - Sabtu, 22 Mei 2021 | 18:00
Gambar dari satelit Copernicus menunjukkan A-76, gunung es terbesar di dunia, pecah dan hanyut di Laut Weddell.
SATELIT COPERNICUS

Gambar dari satelit Copernicus menunjukkan A-76, gunung es terbesar di dunia, pecah dan hanyut di Laut Weddell.

Gunung ini pada dasarnya adalah gletser mengapung.

"Jadi lapisan ini perlahan-lahan bergeser setiap tahun, mungkin satu mil per tahun," ujar Readinger dikutip dari Vox, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Misteri Kehidupan di Mars, Ilmuwan Beberkan Bukti Meteroit Allan Hills 84001 Mungkin Terbentuk dari Air, Mars Boleh Jadi Mengandung Tanah dan Unsur Organik Lain

"Dan seiring waktu, akan ada celah yang muncul di dalamnya saat bergerak. Dan akhirnya, gunung es akan pecah begitu saja," tambah dia.

Adapun ditegaskan oleh Readinger, pecahnya gunung es tersebut merupakan karena sebab alami dan bukan akibat perubahan iklim.

"Ini semacam proses alami yang dialami lapisan es, dan semua lapisan lainnya. Jadi ini kemungkinan besar adalah fenomena alam setiap beberapa dekade."

"Ini seperti es batu besar di gelas Anda, yang sudah menggantikan air, menaikkan permukaan air, dan saat mencair tidak akan mengubahnya karena sudah begitu, mengapung di atasnya."

Baca Juga: Bahaya! Klaim Halusinasi China Telah Sampai ke Kutub Utara, AS dan NATO Tak Bisa Tinggal Diam, Eksploitasi Harus Dihentikan

Ia memaparkan, mencairnya gunung es ini tidak akan mempengaruhi permukaan air laut.

"Itu sudah mengapung di laut dan juga di beting, jadi tidak akan memengaruhi permukaan laut saat mencair."

Lebih lanjut kata Readinger, ia menyoroti gunung es A-76 sepertinya tidak akan bergerak ke mana pun dan kapan pun.

"Ini seperti es batu besar di gelas Anda, yang sudah menggantikan air, menaikkan permukaan air, dan saat mencair tidak akan mengubahnya karena sudah begitu, mengapung di atasnya," tandas dia. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x