Yonatan Shapira diketahui mundur dari jabatannya sebagai kapten di militer Israel pada tahun 2003.
Kala itu, Intifada Kedua (gerakan perlawanan rakyat Palestina pada Israel) tengah berada di puncaknya.
Tak tahan melihat apa yang dilakukan rekan sebangsanya pada rakyat Palestina saat itu, Yonatan Shapira mengundurkan diri.
Mantan pilot AU ini menyebut apa yang dilakukan oleh Israel adalah sebuah kejahatan perang.
Secara tegas, Yonatan Shapira sebut Israel kini bak boneka yang dikendalikan oleh para penjahat perang.
“Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang," kata Yonatan Shapira.
Hampir setiap hari, Yonatan Shapira menyaksikan militer negaranya meneror Palestina.
Mengutip Kompas.com, merasa tak sanggup bila harus hidup meneror jutaan orang Palestina, Yonatan Shapira mundur dari militer Israel.
Tak hanya itu, ia juga mengajak rekan-rekan sesama pilotnya untuk menolak kejahatan yang sudah dilakukan negaranya.
“Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi (dari militer Israel) tetapi untuk mengorganisasi pilot-pilot lain yang secara terbuka menolak untuk ikut serta dalam kejahatan ini,” tambah Shapira.