Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pantas Dijadikan Sarang Kelompok-kelompok Terbengis KKB Papua, Terungkap Sudah Kondisi Kawasan Segitiga Hitam Papua, Hanya Bisa Dimasuki Pakai Kendaraan Khusus

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 12 Mei 2021 | 19:02
KKB Papua menguasai segitiga hitam
FB TPNPB

KKB Papua menguasai segitiga hitam

Sosok.ID - Hingga kini, Satgas TNI dan Polri masih berjuang untuk memberantas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang resmi ditetapkan sebagai gerakan teroris beberapa waktu lalu.

Kawasan segitiga hitam kini menjadi fokus utama para prajurit untuk menumpas KKB Papua yang semakin meresahkan.

Bukannya tanpa sebab, segitiga hitam menjadi fokus utama karena kawasan tersebut menjadi sarang kelompok-kelompok terbengis.

Lantas di manakah letak segitiga hitam yang dimaksud tersebut?

Baca Juga: Makanya Berani Tantang Pasukan Setan TNI Duel di Kandang Sendiri, KKB Dijamin Stok Senjata, Pemasok yang Kucurkan Dana Miliaran untuk Amunisi Terungkap

Dilansir Sosok.ID dari Antara via GridHot.ID, Polda Papua mengungkapkan kawasan segitiga hitam yang dimaksud.

Yakni, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Lanny Jaya.

Ketiga kabupaten tersebut berlokasi di tengah-tengah Pegunungan Papua.

Karenanya, butuh kendaraan khusus untuk bisa mengakses kawasan tersebut.

Baca Juga: Pantas Stok Amunisi Canggih KKB Papua Tak Pernah Habis Meski Anggotanya Tak Mungkin Mampu Membelinya, Terungkap Ada Dalang yang Sengaja Danai Persenjataannya

Ya, untuk memasuki segitiga hitam, hanya bisa menggunakan transportasi udara seperti pesawat berbadan kecil.

Selain pesawat, bisa juga menggunakan kendaraan darat lewat jalur dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Namun, tak sembarang transportasi darat bisa digunakan untuk memasuki wilayah tersebut.

Hanya mobil khusus yang memiliki double gardan atau yang disebut warga lokal dengan mobil Strada dan Hi-Lux lah yang bisa melewati medannya.

Baca Juga: Jadi Sarang Kelompok Terbengis, Inilah Kawasan Segitiga Hitam yang Jadi Pusat Kekejaman KKB Papua, Kini Jadi Sasaran Utama TNI

Waktu tempuhnya pun tak singkat.

Untuk menuju Kabupaten Lanny Jaya, diperlukan waktu 4 jam perjalanan dari Wamena.

Sementara dari Wamena ke Puncak Jaya harus ditempuh selama 12 jam.

Kepada Antara, Amiruddin, seorang sopir angkutan Wamena-Puncak Jaya mengungkapkan perjalanan yang dihantui kekerasan.

Baca Juga: Mantan Komandan Kopassus Jadi Sorotan, Minta Prajuritnya Kalahkan KKB Tanpa Perang, Ternyata Pernah Terobos Daerah Rawan OPM di Papua Demi Lakukan Hal Ini!

"Kami selalu berjalan beriringan jika ada suatu kejadian penembakan atau kekerasan lainnya di jalur ini," katanya, saat dikonfirmasi Antara di Jayapura, Kamis (6/5/2021).

"Ada juga jalur-jalur tertentu yang harus dilalui dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti penembakan atau kekerasan lain yang biasa dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tambahnya.

Karena itu, tak jarang aparat ikut mengawal perjalanan dari Wamena ke Puncak Jaya.

Sarang kelompok-kelompok terbengis

Baca Juga: Berantas KKB Papua Tanpa Pertumpahan Darah, Terungkap Strategi Halus Yonif Raider Khusus 751/VJS untuk Berantas OPM

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kawasan tersebut disebut sebagai segitiga hitam karena menjadi sarang kelompok-kelompok terbengis.

Melansir dari KOMPAS TV, mantan Kapolda Papua Komjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan kelompok-kelompok yang bermarkas di kawasan tersebut.

Kabupaten Lanny Jaya, dikuasai kelompok Puron Wenda dan Enden Wanimbo.

Sementara di Kabupaten Puncak Jaya dikuasai beberapa kelompok seperti Goliat Tabuni dan Yambi yang dipimpin oleh Lekagak Telenggen dan Kalenap Murib.

Baca Juga: Tak Main-main, Kapolri dan Panglima TNI datang ke Papua Hanya Untuk Beri Strategi Baru Berantas KKB, Begini Bocorannya!

"Kelompok Yambi ini yang diduga selalu menyeberang ke wilayah Kabupaten Puncak dan melakukan aksi penembakan dan kekerasan di sana," kata mantan Kapolda Papua Komjen Pol Paulus Waterpauw, seperti dikutip dari KOMPAS TV.

(*)

Source :Kompas TVGridHot.ID

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x