Namun lantaran telah melampaui waktu jatuh tempo, KFC menuntut penjelasan.
Dikutip Sosok.ID dari Kontan.co.id, soal utang anak perusahaan Bakrie ini, analis pasar modal, Lucky Bayu Purnomo menilai beban utang denominasi dollar perusahaan bisa membahayakan.
"Ini yang perlu diwaspadai, karena utang dengan USD memang harus diturunkan," kata Lucky Bayu Purnomo dalam keterangannya, Kamis (6/5/2021).
Pasalnya, jika terjadi fluktuasi mata uang, kondisi pasar yang tak stabil, pinjaman bisa makin menggunung.
Lucky Bayu Purnomo pun menyarankan Grup Bakrie untuk melakukan restrukturasi internal guna mengurangi beban utang atau pinjaman.
"Perlu restrukturisasi internal, karena sifatnya untuk menurunkan beban utang," kata Lucky Bayu Purnomo.
Setidaknya, dengan cara itu perushaan berusaha menekan beban utang yang sudah mengkhawatirkan itu.
"Dengan kondisi saat ini emiten seharusnya lebih giat melakukan corporat action, dengan menekan budget dengan cara melakukan penjualan aset," jelasnya.
(*)