Kapal yang saat ini berada di bawah Armada Nanhai, dikirim ke Indonesia.
Liugongdao dilengkapi dengan kendaraan penyelamat air dalam buatan Inggris dan kendaraan bawah air.
Dapat dioperasikan dari jarak jauh yang dapat beroperasi pada kedalaman 1.000 meter, Global Times melaporkan.
Sebelumnya, Panglima TNI Angkatan Laut Yudo Margono mengatakan pada 30 April pihaknya menunggu dua kapal.
Termasuk satu yang dikirim oleh China, untuk dibekali guna menangani operasi penyelamatan di laut dalam.
Berbagai opsi sedang dipertimbangkan, tetapi saat ini tidak jelas bagaimana dan kapan kapal selam itu akan dibawa ke permukaan.
"Kami melihat pengalaman negara lain, seperti mengangkat dengan tali khusus atau menggunakan balon udara," kata Yudo kepada wartawan, menambahkan bahwa 53 pelaut masih berada di dalam kapal.
"Kami masih belum tahu pendekatan mana yang harus digunakan," tambahnya.
"Sulit membicarakan tanggal tertentu, tapi saya bisa katakan begitu mendapat bantuan, kami akan mulai menyelamatkan," kata Yudo.
KRI Nanggala-402 jatuh pada pagi hari tanggal 21 April saat mengikuti latihan torpedo di lepas pantai Bali. Kapal tersebut saat ini tenggelam di kedalaman 800 meter.